Perhitungan Piutang Rata-rata
Rumus Cara Menghitung Rumus Receivable Turnover Ratio (Rasio Perputaran Piutang)
Untuk perhitungan rumus receivable turnover, merupakan pembagian penjualan kredit bersih dengan rata-rata piutang pada periode tersebut. Berikut ini rumus receivable turnover ratio :
Atau Anda dapat memakai rumus rasio piutang dalam bentuk bahasa inggris yaitu :
Sementara untuk mendapatkan piutang rata-rata, kita harus menggunakan rumus dibawah ini :
Apa yang dapat diberitahukan oleh rasio piutang usaha kepada Anda?
Rasio piutang usaha adalah indikator kemampuan perusahaan untuk secara efisien mengumpulkan piutang dan tingkat di mana pelanggan mereka melunasi hutang mereka.
Meskipun jumlahnya bervariasi antar industri, rasio yang lebih tinggi seringkali lebih disukai karena menunjukkan perputaran yang lebih cepat dan arus kas yang lebih sehat. Bisnis yang dibayar lebih cepat cenderung berada dalam posisi keuangan yang lebih baik.
Baca juga: 5 Komponen Laporan Keuangan yang Harus Anda Ketahui
Rasio perputaran piutang yang tinggi
Dr. Bani adalah seorang dokter gigi yang menerima pembayaran asuransi dari sejumlah perusahaan asuransi, dan pembayaran tunai dari pasien yang tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi tersebut.
Rasio perputaran piutangnya adalah 10, yang berarti bahwa piutang rata-rata dikumpulkan dalam 36,5 hari. Itu pertanda baik untuk arus kas dan tujuan pribadinya.
Tapi ini juga bisa membuatnya kesulitan jika kebijakan kreditnya terlalu ketat selama krisis ekonomi, atau jika pesaing menerima lebih banyak penyedia asuransi atau menawarkan diskon besar untuk pembayaran tunai.
Rumus Account Receivable Turnover
Rumus account receivable turnover adalah indikator penting dalam akuntansi manajemen untuk mengukur seberapa efektif perusahaan mengumpulkan piutang usaha dari pelanggan. Rumus ini dihitung dengan membagi total penjualan kredit dalam suatu periode, biasanya satu tahun dengan rata-rata piutang usaha dalam periode yang sama. Sedangkan rata-rata piutang usaha didapat dengan menjumlahkan piutang usaha di awal dan akhir periode, kemudian membaginya dua. Rumus account receivable turnover adalah:
Rasio AR turnover yang tinggi biasanya diinterpretasikan kalau perusahaan sudah efisien dalam mengumpulkan piutang. Rasio tinggi artinya perusahaan memiliki periode kredit yang lebih pendek atau lebih efektif dalam kebijakan penagihannya. Hal ini diperlukan untuk likuiditas perusahaan karena uang tunai yang diterima dari pelanggan dapat segera digunakan untuk operasional atau kebutuhan lain.
Rendahnya account receivable turnover adalah tanda bahwa perusahaan menghadapi kesulitan untuk mengumpulkan piutangnya. Hal ini bisa disebabkan karena keterlambatan pembayaran dari pelanggan, kebijakan kredit yang terlalu longgar, atau inefisiensi dalam proses penagihan. Rasio rendah dapat mengindikasikan bahwa dana yang terikat dalam piutang tidak bisa digunakan untuk biaya operasional atau investasi lain. Dalam jangka panjang, perusahaan perlu meninjau kembali kebijakan kredit dan prosedur penagihan piutangnya.
Untuk memahami penggunaan rumus account receivable turnover di akuntansi manajemen, perhatikan studi kasus sederhana berikut ini. Misalkan Anda memiliki perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Setelah melihat laporan keuangan di tahun 2023, perusahaan memiliki total penjualan kredit sebesar Rp 500,000,000. Jumlah piutang usaha di awal tahun sebesar Rp 40,000,000 dan di akhir tahun sebesar Rp 60,000,000. Pertama, Anda perlu menghitung rata-rata piutang usaha.
Selanjutnya, dengan menggunakan rumus account receivable turnover, Anda akan memperoleh nilai rasio AR turnover sebesar:
Artinya, selama tahun tersebut, perusahaan mampu mengumpulkan piutangnya dari pelanggan sebanyak 10 kali. Angka ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menagih piutang usahanya selama periode tersebut.
Buat faktur secara teratur dan akurat
Tidak peduli seberapa sibuknya semua orang di perusahaan Anda — jika faktur tidak keluar tepat waktu, maka uang juga tidak akan masuk tepat waktu.
Software akuntansi seperti Kledo dapat membantu Anda mengotomatiskan proses pembuatan, pencatatan, sampai pengiriman faktur secara lebi mudah dan dapat mencegah kesalahan seperti penagihan ganda.
Anda juga bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:
Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya
Piutang usaha rata-rata
Piutang usaha rata-rata adalah jumlah piutang usaha awal dan akhir perusahaan selama periode tertentu, dibagi dua.
Misalnya, jika Anda menghitungan dalam interval waktu satu bulan, Anda akan mengambil jumlah piutang perusahaan pada awal bulan dan akhir bulan dan membagi angka ini dengan dua untuk mendapatkan rata-rata. Berikut adalah rumus untuk piutang rata-rata:
Piutang rata-rata = (Saldo awal piutang + saldo akhir piutang) / 2
Baca juga: Struktur Biaya: Pengertian, Komponen, Jenis, dan Cara Analisisnya
Bagilah penjualan kredit bersih dengan piutang usaha rata-rata
Sekarang setelah Anda mengetahui penjualan kredit bersih dan rata-rata piutang, hitung perputaran piutang.
Untuk melakukannya, bagilah penjualan kredit bersih dengan rata-rata piutang usaha sebagai berikut:
Rasio perputaran piutang = penjualan kredit bersih / rata-rata piutang
Dengan menggunakan angka-angka di atas, Anda dapat menghitung perputaran piutang sebagai berikut:
Rasio perputaran piutang usaha = 40.000.000 / 30.000.000
Rasio perputaran piutang = 1,33
Setelah Anda memiliki perputaran piutang, Anda dapat menentukan efisiensi perusahaan Anda dalam mengumpulkan pendapatan atau penjualan kreditnya.
Dalam hal ini, rasio 1,33 menunjukkan bahwa perusahaan ini menagih piutangnya sekitar 1,33 kali per tahun, atau setiap 274 hari sekali (365 dalam setahun / 1,33).
Baca juga: Financial Modeling: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya pada Bisnis
Tips untuk Meningkatkan Accounts Receivable Turnover Ratio
Jika rasio perputaran piutang Anda rendah, Anda mungkin perlu membuat beberapa perubahan dalam kebijakan dan prosedur kredit dan penagihan.
Berikut adalah lima hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan rasio Anda:
Selalu sebutkan syarat pembayaran
Anda tidak dapat menerapkan kebijakan yang belum Anda umumkan kepada klien.
Pastikan kontrak, perjanjian, faktur, dan komunikasi klien yang sesuai mencakup poin penting ini sehingga pelanggan tidak terkejut dan Anda dapat menagih pembayaran Anda tepat waktu.