Apakah Beruang Madu Suka Makan Madu? (Foto: MPI)
JAKARTA - Apakah beruang madu suka makan madu? Mungkin masih banyak yang belum mengetahui soal beruang madu.
Ternyata, terdapat berbagai jenis beruang di dunia ini seperti beruang cokelat karena kulitnya yang cokelat, kemudian beruang kutub karena tempat tinggalnya di kutub utara dan selatan, serta ada juga beruang madu.
Apakah karena memiliki nama beruang madu maka beruang tersebut juga suka makan madu?
Ketahui fakta yang membahas mengenai apakah benar bahwa beruang madu gemar memakan madu yang memiliki rasa manis. Seperti halnya karakter animasi Winnie The Pooh yang merupakan beruang kuning yang berbadan gempal dan gemar membawa wadah berisi madu. Kerap kali karakter Pooh ditampilkan memasukan seluruh tangannya ke dalam wadah madunya dan kemudian memakannya dengan lahap.
Apakah benar beruang di alam liar juga sama-sama menyukai madu seperti di animasi Winnie The Pooh?
Kebiasaan Makan Beruang Madu yang Beragam
Pada dasarnya beruang madu merupakan hewan omnivora yang gemar memakan buah-buahan, rumput, dan serangga-serangga kecil. Beruang madu memiliki beragam pilihan makanan yang dapat disesuaikan dengan tempat mereka tinggal. Namun beberapa penelitian mengakui bahwa sebagian besar jenis beruang sangat suka dengan madu dan mereka akan langsung memakannya dari sarang lebah.
Sangking sukanya dengan madu beruang madu juga mengkonsumsi lebah dan larva yang ada di dalam sarang lebah, hal ini menjadi alasan mengapa beruang madu juga memiliki lidah yang panjang mencapai 20-25 cm.
Kegemaran beruang madu pada madu dikarenakan madu memiliki sumber protein tinggi yang baik bagi beruang. Biasanya beruang akan makan banyak madu dan sumber protein lain seperti serangga saat menjelang waktu hibernasi, yaitu saat mendekati musim dingin. Karena saat hibernasi beruang tidak akan makan sama sekali. Dan saat menjelang musim semi, beruang akan bangun dan mencari makanan untuk memulihkan tenaga.
Beruang Tidak Takut Lebah
Kemudian apakah beruang madu akan memakan madu seperti di animasi Winnie The Pooh dengan wadah madunya. Hal tersebut tidak mungkin terjadi pada kehidupan beruang di alam liar.
Jika biasanya binatang lain maupun manusia akan takut jika menemukan sarang lebah, karena sengatan lebah yang menyakitkan, justru bagi beruang sarang lebah menjadi salah satu santapan favoritnya.
Bukan berarti lebah tidak akan menyerang beruang yang memakan madu, beruang malah akan memakan seluruh sarang lebah dan larvanya. Tentu saja lebah akan menyengat beruang yang sedang memakan madu, bahkan hingga ke bagian wajah dan telinga.
Karena memiliki bulu yang sangat tebal sehingga sangat sulit bagi lebah untuk menembus bulu beruang madu, sehingga sengatan lebah juga tidak akan mempan terhadap beruang madu. Namun, jika beruang sudah selesai memakan madu, beruang akan berlari ke air untuk mengibaskan bulunya dan menghilangkan lebah-lebah yang tersisa dan menempel di tubuhnya.
Sangking sukanya dengan madu bahkan tidak jarang beruang akan pergi ke peternakan madu dan membobol langsung ke dalamnya. Seperti salah satu kejadian yang menimpa Raleigh Honey Business yang mengalami kerugian hingga USD10.000 akibat seekor beruang membobol masuk ke pertanian madu miliknya.
Demikian fakta dari beruang madu yang ternyata juga suka makan madu, tidak heran beruang madu memiliki postur tubuh yang cukup besar dibandingkan hewan-hewan lainnya, hal ini dikarenakan beruang madu sangat gemar mengkonsumsi makanan berprotein tinggi seperti madu.
Beruang Madu means Honey Bear in Indonesian, the name given to the Sun Bear which can be found across SE Asia. This short educational film was commissioned by KWPLH (Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup) based outside of Balikpapan in East Kalimantan. It is now part of its educational exhibition where visitors and school children come to learn about the sun bears. The film was made for the Indonesian audience, it is deliberately didactic and informative.
11 min - 2011 - Indonesian version with English sub-titles
Acknowledgments for the shoot
Acknowledgments for the post-production
Bobo.id - Teman-teman pasti sudah tidak asing dengan beruang. Yap, hewan besar yang memiliki bulu tebal.
Beruang merupakan jenis hewan yang tersebar di berbagai tempat dengan ciri yang berbeda-beda dan khas.
Yap, ada banyak jenis beruang! Ada beruang kutub, beruang hitam, beruang grizzly, hingga beruang madu.
Nah, kalau beruang berbadan gempal yang sering kita lihat di film kartun itu adalah jenis beruang madu.
Di kartun, beruang madu itu suka memasukkan seluruh tangan ke dalam wadah madu dan memakannya.
Hmm, memangnya beruang madu di alam liar juga sangat suka makan madu, ya? Simak fakta berikut, yuk!
Kebiasaan Makan Beruang Madu
Ternyata, beruang madu adalah hewan omnivora. Mereka bisa makan buah, rumput, hingga serangga kecil.
Beruang madu memiliki beragam pilihan makanan yang dapat disesuaikan dengan tempatnya tinggal.
Bersumber dari The Fact Site, beruang butuh protein dalam jumlah besar agar tetap sehat di alam liar.
Oleh karena itu, pola makan mereka bisa berubah-ubah sepanjang tahun menyesuaikan musimnya.
Baca Juga: Terbit Hari Ini, Lihat Keindahan Negeri-Negeri di Atas Awan di Majalah Bobo Terbaru Edisi 22, yuk!
Namun, beberapa penelitian juga menyebut bahwa sebagian besar beruang memang menyukai madu.
Bahkan, beruang madu akan memakan madu-madu itu langsung dari sarang lebahnya. Keren sekali, ya!
Karena sangat menyukainya, beruang juga akan makan lebah dan larva yang ada di dalam sarang lebah.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa beruang madu juga memiliki lidah panjang yang mencapai 20-25 cm.
Kesukaan beruang pada madu ini alasannya karena madu memiliki sumber protein tinggi bagi beruang.
Biasanya, beruang akan makan banyak madu dan sumber protein lain seperti serangga menjelang hibernasi.
Ini karena saat hibernasi, mereka tidak makan sama sekali sehingga ia akan makan banyak sebelumnya.
Beruang Mencari Protein
Jika madu diberi sebotol madu, ia mungkin kurang tertarik karena tidak ada sarang, lebah, dan larva.
Padahal, ketiga hal itu adalah tempatnya mendapatkan sebagian besar protein untuk tubuhnya.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa beruang menyukai madu karena tambahan nutrisi yang ada di sarang lebah.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Beruang Madu, Satu-Satunya Spesies Beruang yang Hidup di Indonesia
Artinya, tidak semua beruang memiliki pola makan yang sama maupun menyukai madu yang sama.
Hanya beruang di dekat hutan atau kebun saja yang menyukai madu karena mereka mudah mendapatkannya.
Beruang berkacamata adalah hewan herbivora yang cenderung makan lebih banyak madu. Kenapa?
Hal ini karena pilihan makanan beruang berkacamata lebih terbatas dibandingkan beruang lain.
Menariknya, beruang akan memanjat pohon dan hanya mengambil madu dari sarang lebah tanpa disengat.
Ini bisa terjadi karena beruang memakan seluruh sarang yang diambilnya, termasuk lebah dan larva.
Meski hewan berbulu ini makan seluruh sarang lebah, risiko tersengat lebah tetap mengintai beruang.
Namun, seperti kita tahu, beruang memiliki bulu yang sangat tebal. Ini melindunginya dari lebah.
Lebah tidak bisa menyengat sebagian besar tubuh beruang sehingga beruang bisa makan madu dengan puas.
Area di sekitar wajah dan telinga beruang adalah tempat yang paling jarang ditumbuhi oleh bulu lebat.
Oleh karena itu, ini menjadi satu-satunya area lebah bisa berhasil menyengat beruang yang mencuri madunya.
Baca Juga: Tak Seperti di Dalam Dongeng yang Selalu Makan Madu, Ini 4 Fakta Unik tentang Beruang Madu #MendongenuntukCerdas
Apa saja jenis beruang?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera
Beruang madu (Helarctos malayanus) adalah spesies beruang terkecil di dunia dan salah satu yang paling sedikit dipelajari. Mereka mendiami hutan tropis Asia Tenggara, mulai dari ujung timur India, Bangladesh, melalui Burma, Laos, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia dan pulau-pulau Sumatra dan Kalimantan.
Sepanjang jangkauan mereka, beruang madu sedang terancam oleh perusakan habitat, kebakaran hutan berskala besar, perburuan untuk empedu dan bagian tubuh lain dan perdagangan hewan peliharaan ilegal. Ancaman utama untuk populasi beruang madu liar di Indonesia adalah hilangnya habitat. Hal ini pada gilirannya menimbulkan konflik antara manusia dan beruang sehingga beruang didorong keluar dari habitat alami mereka dan kadang-kadang masuk ke kebun dan memakan tanaman.
Beruang madu telah dilindungi di Indonesia sejak 1973. Ini adalah ilegal untuk diperdagangkan atau memiliki beruang madu dan bagian-bagian tubuhnya. Meskipun perlindungan hukumnya yang cukup bagus di atas kertas, pada hakikatnya penegakan hukum di Indonesia masih lemah dalam pelaksanaannya. Hal ini juga berlaku bagi banyak spesies langka dan terancam punah lainnya seperti orangutan, bekantan, dan macan tutul. Hutan-hutan Dipterocarpaceae dataran rendah Kalimantan sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Sayangnya, hutan ini cepat dihancurkan oleh penebangan pohon yang berlebihan, konversi menjadi perkebunan kelapa sawit, dan kebakaran hutan. Tanah longsor, erosi, kekeringan lokal dan banjir, yang meningkat frekuensinya karena eksploitasi yang berlebihan dan perusakan.
Pada tahun 1997, Gabriella Fredriksson memulai penelitian jangka panjangnya pada beruang madu di Hutan Lindung Sungai Wain. Hutan, terletak dengan batas-batas Balikpapan, merupakan rumah bagi sekitar 50-100 beruang madu liar. Penelitian Gabriella dan upaya konservasinya yang menghasilkan publisitas dan perhatian yang terfokus pada beruang madu. Pada tahun 2002, Balikpapan, salah satu kota terbesar di Kalimantan-Indonesia, mengangkat beruang madu sebagai maskot resminya.